Kemendikdasmen- Yogyakarta, DIrektorat Guru Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar melaksanakan Bimbingan Teknis Pengembangan Kompetensi Guru MIPA Berbasis Sains dan Teknologi Regional Tahap 2 di Yogyakarta. Dalam bimtek yang dilaksanakan selama lima hari (17 s.d. 21 November 2024) peserta dibagi dalam beberapa kelas untuk dibekali dengan berbagai materi terkait literasi, numerasi berbasis sains dan teknologi yang melibatkan para pengajar yang sangat kompeten di bidangnya.
Salah satu tim pengajar numerasi yakni Prof. DR. Ariyadi Wijaya dari Universitas Negeri Yogyakarta menjelaskan, melalui bimtek ini cukup membuka sudut pandang peserta terkait Matematika yang selama ini sebagian besar guru menganggap mata pelajaran tersebut hanya membahas seputar kalkulasi. rumus dan prosedur, padahal Matematika adalah keterampilan berpikir kritis, dalam hal ini bernalar dan memecahkan masalah yang manfaatnya jauh lebih penting dalam kehidupan nyata.
“Dalam bimtek juga disampaikan bagaimana Matematika turut membantu dalam mengembangkan kemampuan anak untuk mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi.” Ariyadi menambahkan.
“Harapannya setelah selesai bimtek, bapak ibu guru dapat mengimplementasikan di dalam ruang kelas sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih kaya kepada peserta didiknya terkait matematika yang berorientasi pada penalaran.” lanjut Ariyadi.
Pendapat senada juga disampaikan oleh I Ketut Kertayasa, M.Pd. (tim pengajar numerasi) mengingat topik yang disajikan adalah relatif “baru”, misalnya dalam numerasi tentang growth mindset, task design, penalaran dan pemecahan masalah, serta perbincangan matematika sehingga antusiasme peserta dari awal kegiatan hingga akhir sangat tinggi, selain itu materi yang disusun memfasilitasi peserta lebih banyak praktek (learning by doing) sehingga tampak keseriuasan peserta dalam mendengarkan, bertanya, sharing pengalaman dan mengerjakan aktivitas yang diberikan.
“Program ini sangat dibutuhkan oleh guru MIPA mengingat perkembangan teknologi khususnya pada bidang digital sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Misalnya pada program PISA 2025 salah satu kompetensi yang diujikan adalah berkaitan dengan “Learning in Digital World” dimana salah satu tujuannya yaitu agar siswa dapat memanfaatkan teknologi digital untuk belajar secara mandiri dan mengelola proses pembelajarannya secara efektif”. tambah Ketut.
Ketut berharap adanya monitoring dan evaluasi terhadap peserta bimtek agar dapat dipastikan apa yang telah didapatkan dapat diterapkan di sekolah asal peserta dan diketahuinya kendala teknis yang dialami oleh peserta bersangkutan.
(Penulis: Yane, Editor: Asep Kiki)