Pesona Teacher Sharing
Oleh: Vika Varia Matovana, S.Pd.
SDS Pesona Astra
vikamatovana86@guru.sd.belajar.id
Di setiap satuan pendidikan tentunya akan dihadapkan dengan berbagai persoalan. Persoalan muncul dari berbagai lini dan sudut yang dihadapi oleh satuan pendidikan. Baik antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, sesama guru, atau guru dengan lingkungan sekitar (orang tua/wali atau masyarakat). Hal yang terjadi tidak hanya berbentuk gesekan yang menimbulkan konflik. Akan tetapi, persoalan juga kerap terjadi bisa berupa keterhubungan informasi positif yang membutuhkan validasi dari sekolah.
Persoalan yang muncul, jika dibiarkan berlarut-larut tentunya bisa menimbulkan suatu permasalahan. Kerap kali permasalahan menjadi terkesan rumit karena kurangnya komunikasi secara aktif dari dua belah pihak. Oleh karena itu, dibutuhkan media yang mampu menjembatani berbagai permasalahan agar terurai dan menemukan solusinya dengan baik.
Sebagai guru yang kolaboratif, reflektif, inovatif, mandiri dan berpihak kepada peserta didik, sekolah perlu dibuat sebuah komunitas untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam hal itu, media yang kami manfaatkan adalah sekolah sepakat membentuk komunitas belajar yang bernama 'Pesona Teacher Sharing'. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menjembatani guru dengan pihak lain yang membutuhkan media komunikasi agar terjalin kerja sama yang baik.
Awal munculnya kegiatan ini adalah adanya permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah dan berkaitan dengan perkembangan proses belajar peserta didik baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Beragamnya latar belakang dari peserta didik menyebabkan berbagai permasalahan yang juga lebih variatif. Proses perkembangan peserta didik tentunya tidak terpaku pada lingkungan sekolah, tetapi juga merambah di lingkungan masyarakat.
Informasi permasalahan tersebut didapatkan dari berbagai sumber, antara lain: survei sederhana di setiap guru dan kelas, diskusi antar sejawat, bincang santai dengan rekan kerja, melakukan observasi di kelas dengan rekan sejawat, dan komunikasi aktif melalui grup kelas bersama orang tua.
Tidak mudah untuk bisa memediasi pemasalahan yang muncul. Tantangan tentu saja ada dalam hal ini. Antara lain: kurangnya pemahaman dan aksi dalam menangani masalah yang bersifat afektif, belum berkembangnya kemampuan di bidang digital, serta kurangnyanya komunikasi dengan teman sejawat. Hasil dari refleksi permasalahan tersebut ada beberapa poin yang akhirnya bisa disepakati bersama.
Pertama, guru - guru berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran di sekolah yang berpihak kepada peserta didik. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri dan diberi kemerdekaan untuk menentukan ukuran terhadap kemampuannya. Hal ini dilakukan berdasarkan bakat, minat, dan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik tidaklah sama.
Oleh karena itu, peserta didik dilatih untuk dapat mempunyai barometer terhadap dirinya. Guru sebagai mediator dan fasilitator tentu saja menawarkan beragam kesepakatan dan pilihan kepada peserta didik untuk dapat menentukan pilihannya. Namun tentu saja peserta didik diberi pemahaman atas timbal balik dari beragam kemungkinan pilihan tersebut. Peserta didik dilatih untuk mengenal risiko, sebab akibat, dan aksi reaksi terhadap apa yang ia pilih.
Kedua, sebagai guru kami sepakat untuk melakukan kegiatan komunitas Pesona Teacher Sharing selama 2 kali setiap bulannya. Pesona Teachers Sharing sudah menjadi kegiatan rutin yang terjadwal dengan baik. Berbagai permasalahan yang bersifat positif maupun negatif dibahas bersama. Hal ini didasarkan pada kebutuhan pengumpulan data saat terjadinya pemasalahan yang terjadi dan untuk mengeratkan komunikasi antar guru agar lebih intensif.
Kegiatan yang sudah tersusun ini meliputi beragam konteks dan konten materi yang bisa disampaikan secara bergiliran antar guru di sekolah. Materi yang disajikan pun beragam.
Dari segi kognitif, Pesona Teachers Sharing menjadwalkan secara rutin program PMM yang terdapat pada platform Merdeka Mengajar. Kegiatan ini dilakukan untuk menyeragamkan pemahaman guru tentang proses pembelajaran di kuruikulum terbaru. Komunitas Pesona Teacher Sharing sudah mengadakan kolaborasi dan diskusi bersama, terkait Kurikulum Merdeka yang mendatangkan narasumber dari sekolah lain yang sudah terlebih dahulu menerapkan kurikulum tersebut. Diskusi dengan teman sejawat dari tiap fase juga dilakukan. Dari diskusi kelompok ini diperoleh informasi tentang apa dan bagaimana proses belajar mengajar pada Kurikulum Merdeka serta administrasi apa saja yang harus disiapkan oleh guru.
Dampak dari kegiatan ini adalah setiap guru bisa mengembangkan diri saat proses pembelajaran dengan terarah dan terstruktur. Hal ini mengintegrasikan pembelajaran dalam kegiatan sehari-hari dan juga mendampingi guru untuk terus mempertahankan pengajaran sesuai kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan. Perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran terus dilakukan. Antar guru saling mengoreksi dan memberi masukan kepada teman sejawatnya. Bahkan sering kali, kegiatan diskusi mengenai pembelajaran juga dilakukan di sela kesibukan lainnya. Namun, poin besar dan pentingnya akan dibahas bersama dalam jadwal rutin di Pesona Teacher Sharing.
Keberagaraman latar belakang dan sifat dari peserta didik tentunya menjadi tugas besar bagi guru untuk tahu bagaimana mengolah komunikasi yang interaktif tanpa menimbulkan permasalahan yang baru. Oleh karena itu, dilihat dari dari segi afektif, Pesona Teacher Sharing pernah melakukan kegiatan berbagi dengan guru ahli di bidang psikologi.
Kegiatan ini bermanfaat untuk guru agar tahu apa dan bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik. Hal ini merupakan praktik untuk mengedukasi guru/anggota di satuan pendidikan dalam mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang muncul di dalam proses pembelajaran.
Trik, cara, dan tips membangun kedekatan dengan peserta didik, menyusun pertanyaan pembuka dan menyelidik, serta bagaimana mencari solusi dari permasalahan peserta didik yang berhubungan dengan sikap dan perilaku yang menganggu proses pembelajaran.
Di sekolah kami yang merupakan sekolah inklusi, juga mengadakan sharing tentang cara menangani peserta didik yang spesial. Tentu saja tidak mudah untuk memahami dan mempelajari hal baru tersebut. Butuh waktu dan diskusi panjang dengan guru ahli untuk bisa dikembangkan pada guru lainnya. Namun, hal itu bukan menjadi penghalang untuk guru agar terus belajar. Kesempatan baik untuk mengenal karakter lain di sekolah tentu saja menjadi hal menarik untuk terus didalami ilmunya.
Komunikasi sekolah dengan lingkungan masyarakat juga terjalin dengan baik dengan salah satu cara berkunjung ke rumah peserta didik baik secara personal atau pun kolektif. Dialog antara sekolah dan orang tua merupakan kegiatan yang mampu menggali informasi terkait perkembangan peserta didik. Dari kegiatan kunjungan ini, guru bisa semakin memahami karakter peserta didik dengan baik.
Selain melalui kegiatan offline antar guru dengan orang tua, Pesona Teacher Sharing juga mengadakan kegiatan parenting secara online yang dipandu langsung oleh Waka Kesiswaan. Kegiatan parenting ini bertujuan untuk memberi materi pengasuhan antara orang tua dengan anak. Dialog aktif ini juga memberi kesempatan pada orang tua untuk bertanya dan mencari solusi bersama jika ditemukan satu permasalahan.
Peserta didik yang merasa bosan di kelas adalah hal yang kerap ditemui dalam sebuah proses pembelajaran. Sehingga kondisi di kelas tidak kondusif, kurang semangat, dan peserta didik terkesan enggan atau malas untuk belajar.
Oleh karena itu di tengah gempuran teknologi, guru di era sekarang dituntut untuk lebih peka terhadap kemajuan dan perkembangan zaman yang serba digital. Media yang disajikan kepada peserta didik harus lebih variatif dan inovatif agar proses pembelajaran semakin semarak dan menyenangkan.
Peserta didik di generasi alpha memiliki kecenderungan untuk mobile, dinamis, dan aktif, tentu saja lebih antusias untuk diajak bergerak dan kreatif. Media yang digunakan oleh guru di kelas pun tentunya harus lebih modern. Peserta didik yang tumbuh dan berkembang saat ini sudah akrab dengan hal yang bersifat digital berupa tayangan-tayangan melalui layar.
Untuk mengimbangi hal tersebut, Pesona Teacher Sharing mengadakan kegiatan berbagi pengetahuan dan pengalaman pembuatan kreasi kreatif aplikasi Canva dan CapCut untuk editing gambar atau video. Kedua aplikasi ini kerap digunakan karena dianggap mudah dipelajari dan diaplikasikan.
Guru diajak untuk membuat media pembelajaran dari Canva agar menarik perhatian peserta didik. Selain itu, guru juga diajak untuk bisa mendalami dan menguasai teknik foto dan video. Tujuannya adalah agar guru lebih mudah untuk memadupadankan foto dan video di aplikasi CapCut yang akan digunakan sebagai media belajar dan dokumentasi yang nantinya akan dipublikasikan melalui media sosial yang dimiliki oleh sekolah. Dokumentasi dan publikasi ini juga bertujuan untuk membangun komunikasi antara sekolah, guru, dan orang tua.
Kendala dan kesulitan yang dihadapi tentu saja ada. Namun dengan adaya sistem kolaborasi yang katif, tentu saja hal yang sulit akan terasa mudah untuk dilakukan. Bagi guru yang ahli tentu akan berbagi dengan guru pemula di bidang digital.
Dukungan untuk mengajak teman sejawat menjadi lebih berkembang melalui aplikasi terbaru dan mudah di zaman digital, tentunya juga mendorong kolaborasi yang positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Peserta didik menjadi lebih bersemangat karena disajikan info-info yang linier dengan kebutuhan di era peserta didik saat ini. Orang tua peserta didik juga dapat dengan mudah mengetahui kegiatan anak-anaknya di sekolah karena di sekolah kami, seluruh rangkaian kegiatan anak bisa di akses dia akun media sosial sekolah.
Komunitas ini secara tidak langsung bisa menggugah peran setiap individu untuk berkembang, baik secara personal maupun kelompok. Karena di dalam kegiatan komunitas Pesona Teacher Sharing diberikan kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk turut andil menuangkan ide kreatif, memecahkan masalah, menemukan solusi, dan mengembangkan paradigma baru yang bisa dijadikan sebagai kesepakatan bersama.
Untuk yang terakhir, kami akan merefleksikan dan mendokumentasikan hasil dari Pesona Teacher Sharing agar bisa digunakan sebagai pengembangan kegiatan. Selain itu, fungsi refleksi adalah untuk melihat berapa jauh komunikasi dan apa saja yang butuh perbaikan dalam rangka membuat kondisi di sekolah terjaga dalam situasi positif.
Dokumentasi digunakan sebagai pembelajaran di kemudian hari. Bentuk dokumentasi juga disebarkan melalui akun media sosial yang dimiliki sekolah. Hal ini bertujuan untuk berbagi pengalaman agar mampu menginspirasi banyak pihak. Sekolah juga menerima masukan, saran, pendapat, dan kritik dari berbagai pihak untuk proses perbaikan lebih lanjut. Oleh karena itu, media sosial yang dimiliki sekolah terbuka untuk umum agar semua pihak dapat terlibat dalam koreksi pada sekolah.
Kegiatan meningkatkan keterampilan guru ini merupakan bentuk pengembangan dari segi psikomotor yang juga harus dikuasai oleh guru. Tentu saja berbekal guru yang kreatif dan inovatif, suasana kelas menjadi berbeda dengan sebelumnya.
Menjadi pembelajar yang baik dan inovatif tentunya merupakan hal penting yang harus ada pada diri seorang guru. dukungan penuh dari banyak pihak juga merupakan energi positif yang berpengaruh. Oleh sebab itu, Pesona Teacher Sharing merupakan salah satu wadah yang bisa mencakup semua itu.
Harapannya, setelah kegiatan Pesona Teacher Sharing berlangsung dan dilaksanakan dengan baik, kegiatan guru dalam pembelajaran dan administrasi lebih terorganisir, komunikasi dengan peserta didik menjadi lebih terbuka, hangat, dan dekat, serta kemampuan mengolah perangkat digital mengalami kemajuan yang berarti.
Selain itu, komunitas ini diharapkan dapat terus menumbuhkan jiwa kerjasama dan kolaborasi yang baik dan terus menjadi kegiatan yang menarik sehingga setiap individu tidak pernah lelah dan tidak berhenti untuk terus belajar.
Regard,
Vika Varia Matovana, S.Pd
Vika Varia Matovana, S.Pd. | |
SDS PESONA ASTRA | |
Kalimantan Tengah, Kab. Kotawaringin Barat |