Jakarta, 2024 – Sebanyak 40 guru terdiri dari 20 guru sekolah dasar (SD) dan 20 guru sekolah menengah pertama (SMP) dari berbagai wilayah di Indonesia mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti program beasiswa Microcredential STEM. Program yang bertemakan Climate Change dan Environmental Sustainability ini merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dengan Korea National University of Education, Korea Selatan.
Guru - guru ini terpilih melalui proses seleksi ketat, memastikan bahwa para peserta memiliki potensi juga dedikasi untuk menjadi penggerak perubahan di lingkungan sekolah masing-masing. Beasiswa ini bertujuan membekali para guru dengan pemahaman mendalam, keterampilan praktis, dan metode pembelajaran berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang relevan dengan isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan. Melalui program ini, para guru tidak hanya belajar untuk memahami tantangan global tetapi juga menciptakan solusi konkret yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
Prof. Kim dari Korean National University of Education sedang memberikan materi
Tema ini sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan dan tantangan global saat ini. Perubahan iklim (Climate change) adalah salah satu tantangan terbesar di abad ini, yang berdampak luas pada kehidupan manusia, lingkungan, dan ekonomi.
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto menyatakan bahwa tema ini kontekstual dalam menghadapi perubahan lingkungan di masa depan, di tengah luasnya geografis negara Indonesia. Penting menyiapakan peserta didik untuk perduli dan dapat memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk lebih berdaya, hal ini akan meningkatkan nilai ekonomi, sosial dan kultural bangsa. Hal ini perlu segera dilakukan dengan dimulai memperkuat kompetensi guru terkait tema Climate Change.
Dengan mengintegrasikan tema Climate Change dan Environmental Sustainability dalam pembelajaran, guru diharapkan mampu menanamkan kesadaran lingkungan pada peserta didik sejak dini. Pendekatan STEM menjadi kunci dalam memadukan teori dan praktik, memungkinkan peserta didik untuk berpikir kritis, memecahkan masalah di dunia nyata, dan menciptakan solusi yang relevan dengan kondisi lokal, ujar Rachmadi Widdiharto menambahkan.
Direktur Guru Pendidikan Dasar Rachmadi Widdiharto membuka kegiatan Microcredential STEM secara daring 8/12/2024
Program Microcredential STEM ini diselenggarakan dalam format hibrid, memadukan pembelajaran daring dan luring. Para peserta mengikuti serangkaian pelatihan secara intensif, baik secara teori maupun praktik, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan menerapkan pembelajaran berbasis STEM. Guru-guru yang mengikuti program ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata dalam metode pembelajaran di sekolah. Dengan kemampuan baru yang diperoleh, guru akan mampu menciptakan pembelajaran yang relevan, interaktif, dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.