GTK Dikdas - Untuk melihat efektivitas Program Seri Webinar Guru Belajar di Masa Pandemi COVID-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) mengadakan survei melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian (dan) Berkelanjutan (SIMPKB).
“Tercatat, 60% peserta memberikan respon sangat positif dan menyatakan Seri Webinar Guru belajar sangat baik dan sangat perlu diselenggarakan kembali,” tutur Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Kemendikbud, Iwan Syahril, di Jakarta (28/9).
Survei yang dilakukan melalui aplikasi SIMPKB dan diikuti oleh 26.974 guru ini diselenggarakan dengan pertimbangan adanya bias responden pada guru yang melek teknologi. Oleh karena itu, Kemendikbud perlu mengetahui kesulitan guru melakukan pembelajaran jarak jauh dan mengukur tingkat kepercayaan diri guru yang telah melakukan praktik pembelajaran jarak jauh.
Lebih lanjut, Dirjen Iwan menjelaskan, tujuan diadakannya survei tersebut. Pertama, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran jarak jauh dengan penyederhanaan beban kurikulum. Kedua, meningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh yang melibatkan murid.
Ketiga, meningkatan kemampuan guru dalam melakukan asesmen pembelajaran jarak jauh yang berdampak pada kualitas pembelajaran. Keempat, meningkatan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh secara efektif.
Webinar ini lebih banyak diikuti oleh guru perempuan yaitu sebesar 55%, sisanya guru laki-laki sebesar 45%. Profesi mereka yaitu: karyawan tidak tetap sebanyak 2,3%; honorer daerah sebanyak 13,8%; honorer sekolah sebanyak 17,8%; karyawan tetap sebanyak 24%; dan PNS sebanyak 42,1%.
Adapun empat poin utama yang ingin dilihat dari survei ini yaitu: 1). Aspek pembelajaran yang menyulitkan guru melakukan pembelajaran jarak jauh, 2). Perbedaan kesulitan pembelajaran jarak jauh pada guru di daerah 3T dan bukan 3T, 3).
Jumlah guru yang percaya diri telah melakukan praktik baik pembelajaran jarak jauh, serta 4). Jumlah guru yang percaya diri telah melakukan praktik baik pembelajaran jarak jauh.
Iwan Syahril mengungkapkan, terdapat beberapa kelebihan Seri Webinar Guru Belajar di masa pandemi COVID-19. “Lebih fleksibel, lebih mudah, lebih menantang, dan lebih kolaboratif,” imbuhnya.
Menurut Iwan, program ini memberi kesempatan guru untuk bisa mengatur sendiri waktu belajar sesuai kesibukan masing-masing. Selain itu, guru lebih mudah mempelajari konten pembelajaran yang telah dipecah menjadi unit belajar yang lebih kecil. Guru juga dapat memilih tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Terakhir, program ini juga memberi peluang bagi para guru untuk belajar bersama dengan rekan guru yang lain untuk menyelesaikan semua tahapan program.
Diikuti oleh 326.333 peserta, Seri Webinar Guru Belajar telah berlangsung sejak tanggal 29 Juni sampai 30 Juli 2020. Peserta berasal dari berbagai daerah. Peserta dari daerah Non-3T 95,8% dan 4,2% dari daerah 3T. Guru yang berpartisipasi dari jenjang TK sebesar 6,4%; SD sebesar 31%; SLB sebesar 3,4%; SMP sebesar 25,9%; SMA sebesar 15%; dan SMK sebesar 18,3%.
Tahapan Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi COVID-19 di antaranya: orientasi program, bimtek, diklat, dan pengimbasan. “Kita ingin melihat sejauh mana kebermanfaatan program ini terhadap ekosistem pendidikan, terutama di tengah pandemi. Inilah esensi kegiatan ini yaitu seluruh tenaga pendidik berkolaborasi menciptakan metode pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik,” pungkasnya.