Sebanyak 27 siswa kelas 6 SD Negeri Condongcatur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendadak berpindah “ruang kelas baru” di Gedung Serba Guna Markas Batalyon Infantri (Yonif) 403, Sleman. Para gurunya pun baru juga, yakni sembilan prajurit Yonif 403. Tentu saja tidak berpindah betulan, melainkan menjadi murid dadakan dalam praktik mengajar pada penutupan Bimbingan Teknik TNI AD Mengajar, 12 Desember 2024.
Sembilan prajurit yang menjalani praktik mengajar masing-masing adalah perwakilan dari sembilan kelas pada Bimtek TNI AD Mengajar yang diikuti 270 prajurit. Selain dari kesatuan Yonif 403/Wirasada Pratista, peserta bimtek adalah para prajurit dari kesatuan Yonif 410/Alugoro, Blora; Yonif 511/Dibyatara Yudha, Blitar; dan kesatuan Yonif 521/Dadaha Yudha, Kediri. Mereka telah mengikuti bimtek selama 4 hari, 9-12 Desember 2024.
Para prajurit mendapat bekal empat materi pembelajaran setara 22 jam pelajaran, yakni: Pendidikan Nilai (5 jam pelajaran); Pembelajaran Literasi dan Numerasi (7 jam pelajaran); Kepanduan (4 jam pelajaran); serta Layanan Bimbingan Konseling dan Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik (6 jam pelajaran). Semua materi dirangkum dalam praktik mengajar selama satu jam pelajaran.
Tampak di awal para “guru baru” itu mengajar, siswa-siswa masih canggung. Namun hanya sekejap, suasana kelas menjadi hangat ketika Pak Guru mengajak seorang siswa memimpin doa dan pembelajaran dibuka dengan materi kepanduan, di antaranya melakukan tepuk pramuka dan menyanyi.
“Berapa kali berapa hasilnya tiga puluh?” kata Pak Guru, ketika memasuki pelajaran berhitung. Para siswa sigap berebut menjawab dengan sejumlah jawaban yang berbeda. Materi pelajaran perkalian dan membaca, merupakan bagian dari materi Pembelajaran Literasi dan Numerasi.
Siswa yang mampu menjawab dengan benar, mendapat apresiasi dari guru dengan “tepuk hebat”. Materi Tujuh Kebiasaan Siswa Hebat pun disulap jadi permainan mirip tebak-tebakan melalui adegan yang diperagakan siswa. Ketika seorang siswa memeragakan tengah menyimak sesuatu di tangan, sementara tangan satu lagi bergerak-gerak. Sejumlah siswa menjawab: “sedang belajar”, “sedang menulis”, dan ada yang menyebut “sedang membaca”.
Interaksi semakin intensif terjadi antara guru dan siswa, ketika siswa mendapat tugas mengisi Lembar Refleksi Kenal Diri. Siswa diminta menceritakan hobi atau kesukaan masing-masing, melalui gambar. Suasana di luar ruangan yang diguyur hujan cukup deras, tak menyurutkan animo siswa belajar dengan guru-guru baru mereka.
Dalam guyuran gerimis, Bimtek TNI AD Mengajar pun ditutup Staf Teritorial TNI AD Letkol Inf Kadek Abriawan, S.I.P (Perwira Pembantu Madya-1/Pembinaan Kesiapan Aparat Kewilayahan dan Sarana Prasarana/Perwira Pembantu Utama II/Kemampuan Teritorial) mewakili TNI AD dan Enang Ahmadi, Fungsional Utama mewakili Direktorat Guru Pendidikan Dasar.
Dan...para prajurit pun dilepas menuju tempat tugas baru di Papua. Salut atas pengabdian dan selamat mengajar!
Tim Publikasi Direktorat Guru Dikdas