Siaran Pers Nomor: 214/sipers/A6/V/2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi |
Parigi Moutong, Palu, 30 Mei 2024 – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengupayakan percepatan transformasi mutu pendidikan di Indonesia termasuk dalam aspek manajerial di satuan pendidikan. Hal ini diwujudkan melalui program pengangkatan Guru Penggerak menjadi kepala sekolah/pengawas sekolah.
Beragam manfaat yang dapat diperoleh dari program Guru Penggerak yakni meningkatnya kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan murid. Dengan demikian, Guru Penggerak yang berkesempatan menjadi kepala sekolah/pengawas sekolah memiliki kompetensi yang lebih cakap dalam menghadapi berbagai tantangan global serta mengakselerasi terjadinya perubahan positif yang siginifikan dalam pemajuan pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, mengimbau agar seluruh pihak khususnya pemerintah daerah (Pemda) untuk mendukung penyerapan SDM kepala sekolah/pengawas sekolah yang berasal dari Guru Penggerak.
“Kami mengapresiasi upaya Pemda dalam mengimplementasikan program prioritas Kemendikbudristek. Namun, kami berharap agar Guru Penggerak di daerah ini juga dapat lebih diberdayakan sebaik mungkin karena program Guru Penggerak dipersiapkan untuk melahirkan SDM yang potensial sebagai pemimpin pembelajaran,” tuturnya saat melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (28/5).
Menanggapi hal tersebut, Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Parigi Moutong, Richard Arnold, mengatakan, pihaknya akan mendukung kebijakan Kemendikbudristek untuk memaksimalkan pengangkatan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah dan pengawas. “Kami dari Pemda akan mengoptimalisasikan invetarisir data dan penginputan agar sesuai dengan kebutuhan di wilayah kami sehingga kepala sekolah dan pengawas semaksimal mungkin dapat diisi dari unsur Guru Penggerak,” ucapnya.
Merujuk data Kemendikbudristek, kebutuhan kepala sekolah di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 40 orang sementara Guru Penggerak yang sudah menjadi kepala sekolah baru 21 orang. Dengan demikian persentase pengangkatan Guru Penggerak menjadi kepala sekolah di wilayah ini masih berkisar 53 persen.
Adapun jumlah keseluruhan Guru Penggerak di Provinsi Sulawesi Tengah sejak angkatan 1 s.d. angkatan 9, tercatat sebanyak 743 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 482 Guru Penggerak telah memenuhi syarat menjadi kepala sekolah, baru 140 Guru Penggerak yang menjadi kepala sekolah, dan 6 orang menjadi pelaksana tugas (Plt.) Kepala Sekolah.
Pada angkatan kesembilan jumlah Calon Guru Penggerak bahkan sudah menyentuh angka 496 orang. 257 di antaranya sudah memenuhi syarat sebagai kepala sekolah. 39 CGP sudah menjadi kepala sekolah dan 1 orang menjadi Plt. Kepala Sekolah.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar