Oleh:
Moch. Abduh, Ph.D.
Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama, Direktorat Guru Pendidikan Dasar
Mengutip informasi dari laman https://ojsdikdas.kemdikbud.go.id/index.php/didaktika, Jurnal “Didaktika” Pendidikan Dasar, selanjutnya disebut Jurnal Didaktika, adalah jurnal peer-review dan open-access terkemuka, yang menerbitkan karya ilmiah berkualitas tinggi dan inovatif di garis depan semua ilmu pengetahuan berupa hasil penelitian interdisipliner dan telaah buku pada bidang pendidikan dasar. Tujuan utama penerbitan Jurnal Didaktika ini adalah untuk menerbitkan karya ilmiah dalam bidang pendidikan dasar yang berasal dari guru, kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan lainnya (seperti tenaga administrasi sekolah, tenaga laboratorium, tenaga perpustakaan, pemerhati pendidikan dasar serta akademisi). Jurnal Didaktika menawarkan akses terbuka ke kontennya yang dilisensikan di bawah CC-BY-SA atau lisensi yang setara sebagai lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.
Jurnal Didaktika diterbitkan oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi secara catur wulan atau tiga kali dalam setahun di bulan Maret, Juli dan November dengan E-ISSN: 2746-0525 dan P-ISSN: 2580-006X. Jurnal Didaktika telah diakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi nomor 105/E/KPT/2022 tanggal 7 April 2022 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I Tahun 2022, sebagai Akreditasi Baru Peringkat 5, sering pula dinyatakan sebagai SINTA 5. Akreditasi yang diperoleh berlaku mulai Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 (edisi Nopember 2019) sampai Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023 (edisi Juli 2023). Maknanya adalah setelah penerbitan edisi Juli 2023, Direktorat Guru Pendidikan Dasar harus mengusulkan re-akreditasi Jurnal Didaktika karena masa akreditasi sebelumnya sudah selesai.
Sudah tentu, Direkrorat Guru Pendidikan Dasar punya harapan yang tinggi terhadap peningkatan capaian hasil re-akreditasi nanti, meningkat dibanding hasil akreditasi sebelumnya. Peningkatan hasil akreditasi ini sudah semestinya dibarengi dengan peningkatan kualitas artikel/tulisan ilmiah yang akan dipublikasikan nantinya. Secara normatif, sebagai jurnal ilmiah yang memiliki akreditasi lebih baik, Jurnal Didaktika tentu akan mensyaratkan artikel ilmiah yang dipublikasikan adalah adalah artikel yang berkualitas baik. Secara sederhana, beberapa ciri artikel ilmiah yang berkualitas baik diantaranya adalah: 1) ditulis secara sistematis, 2) topik dan sub-topik saling berkaitan dan mengacu pada topik utama, 3) sesuai akal sehat penulis dan penalaran yang logis, 4) tulisan harus objektif yang teruji kebenarannya secara empiris, 5) argumentasi teori yang digunakan benar, sahih dan relevan, 6) menghubungkan argumentasi empirik dan argumentasi teoretis, 7) tidak ambigu memaparkan isu maupun menampilkan hasil penelitian, 8) objektif dan tidak berpihak pada emosi penulis, 9) menggunakan bahasa baku sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), 10) menggunakan kaidah keilmuan, dan 11) berkohesi antar kalimat/paragraf dan menggunakannya secara efektif.
Secara normatif pula, sebagai jurnal ilmiah, Jurnal Didaktika mensyaratkan artikel ilmiah yang dimuat adalah yang mengikuti perkembangan ilmu terkini, atau dengan narasi yang berbeda, tulisan ilmiah tersebut harus merujuk pada sumber-sumber terkini. Salah satu sumber terkini yang dapat dijadikan sebagai rujukan dan acuan adalah artikel ilmiah yang sudah dipublikasikan oleh jurnal tertentu. Pada umumnya artikel jurnal ditulis oleh para ahli di bidangnya atau hasil dari sebuah penelitian/kajian. Merujuk pada artikel-artikel ilmiah terkini sudah menjadi sebuah keharusan karena dengan cara ini seorang penulis secara langsung telah memberikan kontribusi terhadap penyebaran ilmu itu sendiri. Selain itu seorang penulis akan mendapatkan image dan perspektif yang berbeda manakala mensitasi artikel-artikel ilmiah terkini dari sebuah jurnal.
Menyangkut syarat kekinian, Reitz (2012) mendefinisikan pengertian jurnal sebagai satu periode waktu yang diperuntukkan bagi penyebaran penelitian asli (original) dan tanggapan (commentary) pada perkembangan terkini satu disiplin, sub disiplin atau bidang kajian. Karenanya, ketika akan mensitasi artikel-artikel ilmiah sebagai rujukan dan referensi artikel yang baik dan terkini, penulis artikel ilmiah perlu memahami tips dan trick bagaimana cara memperolehnya. Umumnya, mereka akan menelusuri sumber referensi terkini melalui mesin pencari (search engines) dan/atau online databases.
Keduanya diyakini memberikan banyak pilihan cara dan hasil penelusuran yang menghasilkan banyak artikel ilmiah terpilih. Jamak terjadi, setelah melalui proses pembacaan yang cukup panjang dan melelahkan, ternyata artikel-artikel ilmiah yang diperoleh tidak sesuai dengan kebutuhan penulis. Untuk mendapatkan artikel ilmiah yang sesuai dengan kebutuhan penulis bukan berarti harus membaca masing-masing artikel ilmiah yang diperoleh secara utuh dan lengkap. Meski tidak secara instan, kesesuaian materi artikel ilmiah dengan kebutuhan penulis dapat diperoleh dengan ikhtiar yang efektif, cepat, tepat, terukur dan terstruktur melalui runutan proses. Pertama, cermati judul artikel. Perlu kejelian tinggi ketika akan menentukan kesesuaian judul artikel ilmiah dengan kebutuhan penulis. Seringkali terjadi, karena tidak jeli dan cermat membaca judulnya, sebuah artikel ilmiah terkesan sesuai kebutuhan penulis di awal pembacaannya namun terbukti tidak sesuai saat membacanya sampai pada bagian kesimpulan dan saran. Kedua, cermati penulis artikel. Mencermati siapa penulis artikel ilmiah ada kalanya diperlukan untuk memastikan artikel ilmiahnya sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya, pencarian dan penelusuran berkaitan dengan topik artikel ilmiah yang akan ditulis lebih didahulukan dibandingkan penelusuran terhadap penulisnya.
Ketiga, perhatikan judul jurnal, volume, nomor, dan tahun terbit. Karena sebuah jurnal merujuk pada bidang disiplin ilmu tertentu, maka kesesuaian artikel ilmiah dengan kebutuhan penulis lebih mudah didapatkan manakala proses penelusuran dibatasi pada judul jurnal tertentu menurut disiplin ilmu yang dibutuhkan. Keempat, baca abstraksi. Abstrak merupakan ringkasan artikel yang memberikan informasi singkat maupun lengkap dari sebuah artikel. Abstrak dari artikel penelitian akan memberikan gambaran pada pembacanya tentang latar belakang, tujuan, permasalahan dan metodologi penelitian sampai dengan hasil. Semua disajikan secara ringkas, sehingga pembaca dapat mengetahui secara ringkas isi dari artikel tersebut.
Kesesuaian tidak hanya berorientasi pada sitasi artikel ilmiah sebagaimana kebutuhan penulis. Kesesuaian artikel ilmiah juga harus dilihat dari perspektif guidelines (petunjuk dan ketentuan) penulisan sebagaimana dipersyaratkan sebuah jurnal. Jurnal Didaktika akan mempertimbangkan naskah artikel ilmiah yang masuk untuk diterbitkan dan dipublikasikan jika memenuhi persyaratan dan kriteria berikut. Pertama, bersifat ilmiah secara karakteristik, ulasan terkait dengan pendidikan dasar, berupa ide-ide asli, kebaruan (novelty), ringkasan hasil penelitian/survei, dan ulasan buku yang dianggap dapat berkontribusi bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan. Kedua, belum pernah dipublikasikan dalam publikasi apa pun atau tidak ada publikasi yang diminta atau dipertimbangkan oleh media lain, Ketiga, menggunakan template yang ditetapkan. Keempat, ditulis dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan PUEBI dan/atau dalam bahasa Inggris yang baik dan benar. Kelima, ditulis secara berurutan, mulai judul, nama penulis, afiliasi, email kontributor, abstrak, kata kunci, serta konten yang memuat Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi, Kesimpulan, dan Referensi.
Keenam, penulisan judul naskah singkat dan to the point. Ketujuh, mencantumkan nama penulis (tanpa gelar akademis), afiliasi/institusi, serta alamat email kontributor. Kedelapan, abstrak disajikan dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan Inggris. Kesembilan, kata kunci maksimal lima kata diambil dari variabel penelitian. Kesepuluh, semua catatan harus muncul dalam teks sebagai innote (kutipan). Kesebelas, jika dibutuhkan informasi dan penjelasan yang berkaitan dengan klarifikasi lebih lanjut, bukan sumber referensi, penulis dapat menggunakan footnote (catatan kaki). Detail persyaratan dan kriteria selengkapnya silahkan mengunjungi laman Jurnal Didaktika dengan tautan https://ojsdikdas.kemdikbud.go.id/index.php/didaktika.-
Pustaka:
11 Komentar terkait Berita