Jakarta, 13 Februari 2025 — Platform Merdeka Mengajar telah bertransformasi menjadi Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Hal ini berlangsung sejak diluncurkannya Cetak Biru Transformasi Digital melalui super aplikasi Rumah Pendidikan pada 21 Januari 2025. Saat itu, secara bersamaan dilakukan rebranding Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi Ruang GTK.
Ruang GTK adalah hasil transformasi dari Platform Merdeka Mengajar yang dirancang sebagai ruang belajar dan inspirasi untuk Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan untuk mendukung proses mengajar, belajar, dan berkarya, serta menjadi teman penggerak yang inklusif dan sederhana.
Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPK), Nunuk Suryani, mengatakan bahwa Ruang GTK hadir dengan berbagai fitur yang lebih terintegrasi dan lebih sederhana, serta inklusif bagi seluruh pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan. Tidak hanya untuk guru, tetapi juga untuk kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya.
“Platform ini memastikan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan dapat mengakses fitur yang relevan dengan peran dan kebutuhan mereka,” ujarnya melalui program Ngobrol Pintar Bareng (Ngopi) dengan topik “Transformasi Digital melalui Rumah Pendidikan dan Transformasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)”, Selasa (11/2).
Rumah Pendidikan terdiri dari delapan ruang. Selain Ruang GTK, terdapat Ruang Murid, Ruang Sekolah, Ruang Bahasa, Ruang Pemerintah, Ruang Mitra, Ruang Publik, dan Ruang Orang Tua. Rumah Pendidikan hadir memberikan pendidikan bermutu untuk semua secara RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis).
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Yudhistira Nugraha, menjelaskan bahwa Rumah Pendidikan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Inisiatif ini menjadi prioritas dalam pengelolaan pendidikan dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Menurutnya, Rumah Pendidikan tidak hanya fokus pada transformasi teknologi, tetapi juga menciptakan transformasi cara berpikir, berinteraksi, dan strategi baru dalam dunia pendidikan. “Kami coba kembangkan dan kuatkan lagi supaya Rumah Pendidikan ini hadir benar-benar untuk memberikan sebuah layanan yang memang sesuai dengan pemangku kepentingan pendidikan,” tegas Yudhistira.
Pengembangan platform pendidikan di Indonesia dihadapkan dihadapkan dengan berbagai tantangan akses internet terutama di wilayah terpencil. Menjawab tantangan tersebut, Kemendikdasmen tengah mengembangkan fitur offline learning, di mana guru dapat mengunduh konten pembelajaran dan menggunakannya tanpa koneksi internet dalam bentuk plugin.
“Kami berupaya memastikan bahwa keterbatasan internet tidak menjadi penghalang dalam akses pendidikan berkualitas,” ujar Yudhistira.
Tentang Ruang GTK
Ruang GTK terbagi menjadi tiga kategori utama. Pertama, kategori layanan Belajar Berkelanjutan dengan beragam fitur yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun untuk kebutuhan pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, fitur lainnya ada pendidikan dan pelatihan (diklat), sertifikasi pendidik, pelatihan mandiri, dan komunitas.
Kedua, kategori layanan Karier dan Kinerja yang terdiri dari fitur pengelolahan kinerja, seleksi kepala sekolah, dan refleksi kopetensi. Ketiga, kategori layanan Inspirasi Pembelajaran yang terdiri atas fitur perangkat ajar, Capaian Pembelajaran (CP)/Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), ide praktik, bukti karya, video Inspirasi, dan asesmen murid. Semua kategori dan fitur-fitur tersebut tentu sudah diintegrasi menjadi satu kesatuan di dalam Ruang GTK.
Ketika ingin mengakses Rumah Pendidikan, guru dan tendik dapat masuk (login) melalui laman rumah.pendidikan.go.id atau aplikasi Ruang GTK menggunakan akun belajar.id. Guru dan tenaga kependidikan dapat memanfaatkan berbagai fitur di dalamnya, seperti pelatihan mandiri, webinar, dan lain sebagainya. Demikian juga, Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan diakses melalui Ruang GTK dalam Rumah Pendidikan pada tahun 2025. Selain itu, berbagai layanan seperti Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIM PKB), Single Sign On Data Pokok Pendidikan (SSO Dapodik), dan Informasi GTK akan diintegrasikan ke dalam satu sistem untuk meningkatkan efisiensi.
Tak hanya itu, Kemendikdasmen juga membuat Ruang Murid yang merupakan transformasi dari Ruang Belajar. Melalui Ruang Murid, peserta didik dapat mengakses konten-konten pembelajaran dalam bentuk kelas maya, animasi, gim, kuis, dan lain-lain sehingga dapat menciptakan proses belajar yang menyenangkan. Ruang Murid juga hadir untuk mendukung program Asta Cita, seperti bagaimana penguatan digitalisasi, saintek, dan lain sebagainya.
Dirjen GTK berharap, dengan memanfaatkan Ruang GTK, dapat menciptakan pendidikan yang bermutu untuk semua, memastikan setiap proses pembelajaran berjalan dengan baik, efektif, dan menyenangkan. “Hal-hal baik yang sudah ada dalam platform sebelumnya akan dilanjutkan dan yang masih kurang akan terus disempurnakan,” ujar Nunuk.
![]() |
Siaran Pers Nomor: 68/sipres/A6/II/2025 |
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemdikbud.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikbud.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah