Jakarta, September 2024 – Sebanyak 60 guru dari seluruh Indonesia mengikuti kegiatan Pengembangan Kompetensi Microcredential Numerasi, kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar dengan Monash University, Australia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para guru dalam mengajarkan numerasi, khususnya dengan pendekatan yang lebih relevan dan kontekstual.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Milenium, Jakarta, dibuka secara resmi oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar, Dr Rachmadi Widdiharto, M.A., didampingi oleh Plt. Direktur PPG, Ferry Maulana Putra, S.Pd., M.Ed. Dalam arahannya, Bapak Rachmadi menyampaikan bahwa sebagai pendidik, guru memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk mengajarkan matematika, tetapi juga memastikan bahwa peserta didik memahami konsep numerasi dengan baik. “Numerasi tidak sekadar angka, tetapi mencakup kemampuan untuk menggunakan angka dalam konteks kehidupan sehari-hari”, tegasnya. Kesempatan ini sangat bagus untuk guru-guru dapat belajar langsung dari para ahli yang memiliki pengalaman dan pengetahuan luas di bidang numerasi.
Para dosen di bidang numerasi yang hadir untuk berbagi ilmu dan pengalaman di kelas secara interaktif dengan peserta. Oleh karenanya, guru-guru peserta diharapkan dapat secara aktif berpartisipasi dalam setiap sesi, baik dalam diskusi maupun praktik. Memanfaatkan setiap kesempatan untuk bertanya, berbagi pengalaman, dan belajar dengan rekan-rekan guru lainnya. “Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana untuk belajar, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun komunitas di bidang numerasi, untuk mendukung dan bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia”, tutupnya.
Pembelajaran dalam pengembangan kompetensi numerasi akan diisi dengan serangkaian sesi interaktif yang dipandu oleh 3 (tiga) orang narasumber utama dari Monash University, yaitu Gillian Kidman, Hazel Tan, dan Karen. Dalam sesi-sesi pembelajaran, peserta akan diajak untuk menggali berbagai metode pengajaran numerasi yang inovatif, aplikatif, dan kontekstual, serta berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi dalam proses pengajaran di kelas. Sebelumnya peserta juga telah dikumpulkan dalam sesi pre-course, yang dilaksanakan secara daring. Melalui pendekatan kolaboratif dan inovatif ini, diharapkan para guru tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga dapat membawa kembali pengalaman dan teknik yang diperoleh dalam kegiatan ini untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari di kelas.
Sekali lagi, kami ucapkan selamat bagi seluruh guru penerima beasiswa. Selamat mengikuti pengembangan kompetensi Numerasi Bersama Monash University, dan sampai jumpa dalam sesi post-course.