Dr. Romi Siswanto, M.Si.
Dosen Universitas Terbuka
Email: romy_siswanto@instruktur.belajar.id
PENDAHULUAN
Ekosistem pendidikan digital Indonesia memiliki ruang kendali yang sangat beragam, termasuk perbedaan geografis, kesenjangan dalam distribusi infrastruktur, kesenjangan dalam kemampuan digital pendidik, dan kesenjangan dalam metode pengajaran yang berbeda. Dengan demikian, beberapa skenario atau strategi harus digunakan untuk digunakan selama transformasi pendidikan digital pasca-Covid 19.
Kegiatan pembelajaran tradisional terhenti, ruang kelas sekolah dikosongkan dan diganti dengan ruang kelas digital yang disajikan secara virtual. Orang tua juga berperan sebagai wali kelas dan tiba-tiba harus membantu anak-anak mereka belajar.
Penutupan sekolah adalah tindakan sementara yang tak terhindarkan untuk mencegah penyebaran global pandemi COVID-19. Di Indonesia, lebih dari 60 juta siswa dari semua tingkat pendidikan belajar di rumah karena sekolah-sekolah ini telah ditutup. Pembelajaran jarak jauh hanya akan terjadi jika ada sarana komunikasi yang memadai. Untuk memasuki era digital ini, internet merupakan sarana komunikasi yang paling penting.
Mengingat situasi saat ini, hanya mengandalkan alat dan metode tradisional tidak hanya tidak efektif, tetapi berpotensi mahal dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Teknologi dapat dilihat sebagai pendekatan pragmatis untuk membantu mengatasi dan membuat krisis saat ini lebih mudah untuk dihadapi.
Tuntutan penggunaan teknologi untuk pembelajaran sebenarnya sudah ada sejak lama. Kemajuan teknologi pun tak henti-hentinya, tanpa kita sadari, dan tak terhindarkan, bahkan tak terbendung, namun ada beberapa kesenjangan aplikasi. Diantaranya ketersediaan listrik, ketersediaan internet, laptop, handphone, televisi dan ketimpangan geografi dimana Indonesia menghadapi berbagai hambatan dalam penggelaran infrastruktur tersebut. Jaringan komunikasi pun harus digunakan.
Tingkat kompetensi guru juga tidak konsisten dalam penggunaan TIK, kesenjangan staf berkisar dari kurangnya saluran komunikasi untuk memperoleh informasi pembelajaran digital hingga faktor yang sama pentingnya, dukungan dalam penggunaan TIK. Adapun penyebabnya, teknologi digital oleh pendidik dan guru, guru menjadi lebih percaya diri dengan selalu mendampingi implementasi penerapan teknologi digital dalam pembelajaran sebagai langkah penegasan dalam pengenalan inovasi teknologi pembelajaran.
Pembiasaan pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran harus juga diikuti dengan transformasi pola pembelajaran baik guru maupun peserta didik. Kesenjangan dalam metode pengajaran digital yang menciptakan kebiasaan baru belajar kapan saja, di mana saja.
Di era sekarang ini, masyarakat harus menjalani transformasi digital. Transformasi digital ini adalah awal dari penciptaan cara baru yang lebih efektif dan efisien untuk menggantikan proses lama dalam melakukan sesuatu. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Selama beberapa dekade terakhir, dunia pendidikan telah berkembang sangat pesat karena kemajuan teknologi yang dibawa oleh transformasi digital. E-learning atau pembelajaran online merupakan salah satu ciri dari transformasi digital di dunia pendidikan saat ini.
Transformasi digital dalam konteks pendidikan bisa menjadi peluang sekaligus tantangan, tergantung bagaimana institusi menyikapinya. Sebagai contoh, pembelajaran online merupakan proses sosial baru yang akan menggantikan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19, namun akan sulit bagi mereka yang tidak mau menghadapinya.
Transformasi digital telah merevolusi tidak hanya pembelajaran online, tetapi juga dunia pendidikan. Contoh-contoh di atas hanyalah beberapa dari banyak perubahan yang dibawa transformasi digital ke dunia pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan analisis untuk menemukan peluang dan tantangan transformasi digital di dunia pendidikan saat ini.
Hal ini sangat diperlukan karena pengetahuan tentang peluang dan tantangan dapat dijadikan sebagai bahan penilaian bagi dunia pendidikan khususnya bagi para pendidik. Ini memfasilitasi pembelajaran yang maksimal dalam perkembangan teknologi yang pesat. Ini juga dapat membantu menciptakan inovasi baru dan mengarah pada pembelajaran yang lebih menarik.
PEMBAHASAN
1.TRANSFORMASI DIGITAL PASCA PANDEMI
Momen kebangkitan nasional dalam arti luas adalah ajakan untuk bersatu bangkit secara nasional dari permasalahan bangsa. Dalam kondisi saat ini, pandemi Covid-19 telah memberikan banyak dampak negatif selama dua tahun terakhir, termasuk dampak social distancing (pengalihan perhatian) akibat penerapan protokol kesehatan.
Dalam konteks pendidikan sekolah, implikasi tak terelakkan dari disrupsi sosial pandemi Covid-19 antara lain masalah berbagai bentuk penjangkauan, akses, dan penerimaan pembelajaran (Lasmawan, 2019). Namun, berbagai upaya perintis masih terus dilakukan. Percepatan implementasi transformasi digital sekolah dan ekosistem pendukungnya dengan mencermati momen pandemi dua tahun, dinamika perkembangan teknologi yang beragam, dan kebutuhan untuk mengisi gap (kesenjangan) akses pembelajaran sekolah (Ainun et al., 2022).
Transformasi digital adalah transformasi multifaset dari bisnis atau organisasi, mulai dari sumber daya manusia, proses, strategi dan struktur, hingga adopsi teknologi untuk meningkatkan kinerja (Royyana, 2018).
Transformasi digital adalah transformasi mendalam dari aktivitas bisnis dan organisasi, proses, kemampuan dan model, memaksimalkan perubahan dan peluang dalam campuran teknologi, dan menjadikan dampak sosial sebagai metode yang strategis dan diprioritaskan untuk dipercepat. Dengan transformasi digital muncul kebutuhan akan infrastruktur dan teknologi. Jelas bahwa metode pembelajaran yang disempurnakan dengan teknologi memerlukan infrastruktur dan platform TI yang tepat untuk implementasinya.
Transformasi digital dapat dipahami sebagai proses penggunaan teknologi digital yang sudah tersedia. Seperti Cloud terintegrasi dengan teknologi virtualisasi, mobile computer, dan media lainnya (Loonam et al., 2018). Lebih lanjut, transformasi digital adalah “suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan entitas dengan membawa perubahan signifikan dalam karakteristik mereka melalui kombinasi teknologi informasi, komputasi, komunikasi, dan konektivitas” (Vial, 2021).
Transformasi digital merupakan bidang peluang sekaligus tantangan dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi yang berkembang pesat membuat transformasi digital telah memasuki ranah kehidupan manusia sehari-hari. Mau tidak mau, manusia harus terus mengikuti arus kemajuan teknologi dan terus beradaptasi.
Salah satunya di dunia pendidikan. Transformasi digital ini secara bertahap mengubah proses lama dan kebiasaan belajar menjadi yang baru yang lebih efektif dan efisien dalam proses pendidikan. Kehadiran teknologi baru yang menandai dimulainya transformasi digital ini akan membawa angin segar bagi kehidupan manusia. Tidak dapat disangkal kemajuan di dunia digital yang semakin canggih, termasuk dunia pendidikan.
Transformasi digital ini akan berdampak besar pada dunia pendidikan. Transformasi digital membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih mudah dan fleksibel untuk diterapkan. Selain itu, tuntutan transformasi digital menuntut dunia pendidikan untuk senantiasa beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Transformasi digital ini juga akan membantu mengubah perilaku manusia saat pendidik dan siswa melacak, mempelajari, mendokumentasikan, dan melanjutkan materi kelas sesuai permintaan. Melihat kenyataan saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa transformasi digital menghadirkan peluang dan tantangan bagi dunia pendidikan.
Berbicara tentang tantangan, dunia pendidikan dalam menghadapi transformasi digital dapat menimbulkan banyak tantangan. Salah satu tantangan saat ini adalah pembelajaran online dalam beberapa tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Adanya pandemi memaksa dunia pendidikan, baik sekolah maupun perguruan tinggi, untuk beradaptasi.
Tentu saja perubahan paradigma dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran online berjalan seiring dengan pergeseran paradigma budaya akademik, sehingga membutuhkan waktu. Selain itu, kurangnya fasilitas, letak geografis, masalah ekonomi, dan perbedaan pola pikir siswa yang tinggal di perkotaan dan daerah terpencil menjadi banyak tantangan bagi dunia pendidikan dalam menghadapi transformasi digital saat ini.
Transformasi digital, di sisi lain, bukan hanya tantangan bagi dunia pendidikan, tetapi juga peluang. Di tengah pandemi Covid-19, dunia pendidikan harus perlahan tapi pasti beradaptasi dengan transformasi digital. Proses belajar mengajar, yang dipersulit oleh pandemi, tidak boleh hanya diam. Semua orang harus belajar online sekarang. Suka atau tidak, mungkin tidak dapat melakukannya, mungkin juga merasa bodoh, tetapi tetap membutuhkan pembelajaran online.
Alhasil, para pendidik yang dominan saat ini, termasuk guru, dosen, dan pelajar, baik non-sarjana maupun sarjana, menjadi akrab dan mahir menggunakan berbagai perangkat dan media untuk mendukung pembelajaran online. Namun terlepas dari semua hambatan dan keterbatasan, ini adalah kemajuan yang mengagumkan dan patut dibiasakan dengan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.
Tidak hanya itu, transformasi digital di dunia pendidikan saat ini memfasilitasi transfer pengetahuan kapan saja, di mana saja. Salah satunya adalah webinar, kependekan dari web seminar, yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasis internet seperti Zoom, Google Meet, dll. Adanya webinar ini memungkinkan terjadinya proses transfer pengetahuan tanpa batasan spasial.
Sejak pandemi Covid-19, banyak pendidik yang menggunakan webinar untuk berbagi ilmu dengan siswa, memfasilitasi proses pembelajaran online, dan beradaptasi dengan transformasi digital dunia pendidikan. Kedua, munculnya perangkat dan aplikasi yang mudah dipelajari dapat membawa kemudahan dalam proses pembelajaran dalam perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat.
Teknologi sudah sangat terkenal, banyak yang mudah diakses dan perangkat teknologi mudah meresap. Dengan bantuan teknologi ini, pendidik dan siswa dapat menerapkan pembelajaran tanpa kontak tatap muka. Sangat jelas bahwa di masyarakat akan menemukan "gadget" yang memiliki banyak fitur aplikasi, sangat mudah digunakan, menemukan informasi untuk dipelajari dan sangat mudah digunakan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap transformasi digital kehidupan manusia, khususnya dalam dunia pendidikan, karena perkembangan teknologi sekarang dapat dengan mudah diakses melalui internet sehingga memudahkan proses pembelajaran para pendidik.
2. PENDIDIKAN
Dunia, termasuk Negara Indonesia, sedang dilanda pandemi COVID-19. Covid 19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Covid 19 disebut pandemi karena virus ini menyebar dengan sangat cepat, meningkatkan jumlah kasus dalam waktu singkat dan mencakup hampir seluruh negara di dunia. Pandemi COVID-19 saat ini menuntut setiap orang untuk membatasi segala aktivitas interaksi langsung di segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Faktanya, pendidikan adalah area investasi terbesar dalam membangun dan membentuk tenaga kerja yang lengkap. Sentuhan pendidikan diyakini dapat membentuk sumber daya manusia yang beradab dan berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apalagi di era transformasi digital saat ini, baik guru maupun siswa harus mampu beradaptasi untuk bertahan dan bersaing.
Sebagai garda depan kemajuan bangsa, pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan dan dinamika dunia global yang modern dan menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Tentunya hal ini diperlukan untuk mengakomodir dinamika perkembangan zaman yang semakin pesat.
Suatu negara harus dipersiapkan sedini mungkin untuk pendidikan agar generasi penerus dapat mengikuti perkembangan zaman dan memimpin negara ke arah yang lebih baik. Menguasai teknologi dapat membantu beradaptasi dengan transformasi digital yang berkembang yang terjadi di dunia pendidikan saat ini.
Penguasaan teknologi tentu memudahkan proses pembelajaran dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, transformasi digital akan berdampak signifikan terhadap perkembangan komunitas pendidikan dan kualitas pendidikan itu sendiri.
Di era digital ini, sangat penting untuk memahami dan menerapkan penggunaan teknologi secara bijak agar dapat beradaptasi dengan transformasi digital. Teknologi mempengaruhi kualitas pendidikan di masa yang penuh gejolak ini. Revolusi industri yang sedang berlangsung tampaknya terus mendorong orang untuk mengembangkan keterampilan mereka sehingga mereka dapat mengikuti kemajuan mereka (Bashori, 2018).
Dunia pendidikan adalah dunia yang memungkinkan banyak hal, terutama transformasi pribadi, pengetahuan, pembentukan karakter dan realisasi potensi seseorang. Untuk memudahkan pendidik mengakses materi yang diajarkan dalam transformasi digital, media pembelajaran menjadi lebih beragam dan secara optimal menampilkan keterampilan dasar yang dibutuhkan.
Penerapan transformasi digital dalam dunia pendidikan juga merupakan cara agar siswa terbiasa dengan teknologi, teknologi akan terus maju dan siswa harus terus beradaptasi agar tetap kompetitif di industri. Dengan cara ini, pendidikan dapat dikatakan bukan hanya tentang isi bahan ajar yang diberikan, tetapi juga perkembangan laten dan keakraban dengan hal-hal baru yang ditemui siswa ketika mereka terjun ke dunia.
Perubahan besar yang terlihat seperti dalam proses belajar mengajar menuju pembelajaran jarak jauh yang menjadi bagian dari kebijakan selama pandemi dan harus menjaga jarak satu sama lain. Dengan perubahan pembelajaran ini, materi juga didigitalkan agar dapat digunakan dalam proses digital. Hasilnya adalah istilah e-learning, online learning, dan digital learning (Sudrajat et al., 2019).
Pandemi Covid-19 membuat proses pembelajaran tidak berlangsung seperti konsep ideal dalam proses pembelajaran. Belajar adalah proses interaksi antara siswa, guru, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar (Abidin, 2016). Berdasarkan pengertian tersebut, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan melalui kegiatan interaktif antara guru, siswa, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Berdasarkan konsep tersebut, pembelajaran dikatakan berkualitas tinggi jika terjadi interaksi multi arah seperti antara guru dan siswa, siswa dan guru, antar siswa, siswa dengan sumber belajar, dan siswa dengan lingkungan belajar (Assidiqi & Sumarni, 2020).
KESIMPULAN
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan transformasi digital yang besar, tiba-tiba dan dramatis di masyarakat. Pandemi memaksa lompatan digital dalam teknologi pendidikan. Menggunakan informasi memerlukan survei kehidupan digital pengguna untuk mempersiapkan informasi dengan cara yang mendidik.
Dunia telah berubah secara dramatis pada tahun lalu dan kita membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan dan pandangan dunia tentang tipe siswa yang menggunakan pembelajaran digital dalam proses pembelajaran mereka. Pendorongan untuk lebih proaktif dalam mempersiapkan masyarakat untuk transformasi digital dan menangani transformasi digital pendidikan sebagai salah satu perhatian utama. Perlu dipertimbangkan bagaimana siswa dapat mengelola dan menguasai masa depan digital selama pendidikan dasar mereka.
Transformasi digital dalam dunia pendidikan di masa yang bergejolak juga menciptakan peluang dan tantangan yang diakui oleh masyarakat, khususnya pendidik dan siswa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi peluang dan tantangan transformasi digital dalam pendidikan. Salah satunya adalah geografi yang membuat sebagian masyarakat di Indonesia sulit mengikuti transformasi digital yang sedang berlangsung.
Untuk mengoptimalkan proporsi peluang transformasi digital dalam pendidikan, masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menciptakan tenaga kerja yang cerdas dan berkualitas serta teknologi dan fasilitas yang tepat. Karena jika hanya satu pihak yang berpartisipasi, hanya akan ada tantangan yang berdampak pada keterbatasan dalam pendidikan mereka.
REFERENSI
18 Komentar terkait Berita