LATAR BELAKANG
Pembangunan pendidikan di daerah 3T menjadi salah satu masalah strategis yang menjadi perhatian Pemerintah dalam rangka memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena rendahnya pembangunan di daerah 3T akan mengakibatkan dirasakannya ketimpangan pembangunan oleh masyarakat di daerah 3T sehingga berpotensi munculnya keinginan masyarakat tersebut untuk memisahkan diri dari NKRI. Mengantisipasi dan memecahkan masalah pembangunan pendidikan di daerah perbatasan tersebut, khususnya dalam menyediakan layanan pendidikan dasar melalui pemecahan masalah kekurangan guru/pendidikan pada satuan pendidikan perlu dilakukan dengan cara menggunakan semua potensi yang dimiliki oleh Bangsa dan Negara Indonesia.
Salah satu upaya untuk memecahkan masalah penyediaan layanan pembelajaran yang disebabkan karena kekurangan guru di daerah perbatasan adalah memberdayakan prajurit TNI AD yang ditugaskan di daerah khusus ketika mereka ditugaskan untuk menjaga batas teritorial negara. Senyampang dengan program TNI AD yang menempatkan personilnya di daerah perbatasan, Kemendikbudristek dan TNI AD menjalin kerja sama untuk melatih personil TNI AD sebagai tenaga pengajar pembantu untuk mendukung layanan pendidikan di daerah perbatasan. Kerjasama ini akan dituangkan dalam Nota kerja sama yang akan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) dan Asisten Teritorial (Aster) Kasad sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Nomor: 36/XII/NK/2017 dan Nomor: Kerma/45/XII/2017 tentang Perluasan dan Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 4 Desember 2017 antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Panglima TNI.
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Penguatan kompetensi pedagogik melalui Bimbingan Teknis kepada Personel TNI AD yang akan bertugas di Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan.
INFORMASI SINGKAT PROGRAM
Bimtek TNI AD Mengajar di Daerah 3T memberikan pembekalan tentang kemampuan dasar mengajar kepada prajurit TNI AD yang akan melaksanakan tugas pengamanan di daerah perbatasan (Pamtas). Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah 3T, karena pada kenyataannya, sekolah-sekolah di daerah 3T sangat kekurangan tenaga guru.
Selain untuk mengisi kekosongan guru di kelas, kehadiran TNI AD di kelas juga merupakan upaya untuk membina teritorial yang salah satunya melalui pendidikan kebangsaan kepada peserta didik SD yang berada di daerah perbatasan.
Bimtek ini memberikan bekal dasar agar prajurit yang ditugaskan dalam Pamtas dapat mengisi kekosongan guru secara sesuai dengan proses pendidikan yang dibutuhkan. Ada lima materi yang disampaikan, yaitu Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Membaca-menulis, dan berhitung (Calistung), Kecakapan hidup (Life skills), Bela negara, dan Kepanduan.
2 Komentar terkait Berita