Malang 6 Juni 2024 - Kemendikbudristek senantiasa berupaya memastikan anak-anak di daerah Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T) mendapatkan hak untuk memperoleh pendidikan yang layak. Salah satu upaya melakukan hal tersebut adalah melalui kerja sama yang terjalin antara Kemendikbudristek dan TNI AD dalam melatih prajurit TNI AD untuk mendukung layanan pendidikan di pelosok negeri.
Direktorat Guru Pendidikan Dasar pada tanggal 3 s.d. 6 Juni 2024 kembali menyelenggarakan Bimbingan Teknis (bimtek) TNI AD Mengajar di Daerah 3T di Batalyon Infantri (Yonif) Para Raider 502 Ujwala Yudha Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan bimtek dilakukan bekerja sama dengan TNI AD, melibatkan 270 prajurit TNI AD yang akan ditempatkan di wilayah Perbatasan RI – PNG.
Selain Yonif Raider 502 Ujwala Yudha, peserta bimtek juga berasal dari Yonif 515/Ugra Tapa Yudha Banyuwangi; Yonif 312/ Kala Hitam Subang; dan Yonif 328/Dirgahayu Cilodong.
Direktur Guru Pendidikan Dasar Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A. dalam upacara pembukan bimtek menegaskan bahwa prioritas Kemendikbudristek dan TNI AD adalah “menjamin anak-anak di daerah perbatasan mendapatkan pendidikan dan memastikan negara hadir.” Keberadaan TNI dengan prajurit yang profesional menambah kekuatan Kemendikbudristek dalam memberikan layanan pendidikan khususnya di wilayah perbatasan.
Pada kegiatan bimtek, sebanyak 12 pengajar profesional mengajar 4 materi utama yang terdiri dari Pembelajaran Literasi Numerasi, Pendidikan Karakter, Fasilitasi Pembelajaran dalam Merdeka Belajar dan Kepanduan, serta materi pendukung berupa pengantar pedagogik, dan pengenalan karakteristik anak usia SD dan SMP.
Pada bimtek kali ini disampaikan pula pengenalan mengenai Program Awan Penggerak sebagai media belajar dan berbagi bagi pendidik di daerah 3T yang mengalami hambatan teknologi dan program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) supaya menjadi bekal bagi prajurit ketika berinteraksi dengan guru-guru dan kepala sekolah di daerah perbatasan.
Rachmadi mengungkapkan harapannya bahwa semua materi bimtek dapat dipahami dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas prajurit Pamtas di wilayah perbatasan Papua, khususnya ketika memberikan layanan pembelajaran kepada murid di sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T.
“Melalui Bimtek ini kami berharap kelas-kelas di daerah perbatasan Papua yang tidak dapat terlayani karena kekurangan guru atau kendala lainnya dapat diatasi sehingga semua anak Indonesia dapat mencapai Kemerdekaan dalam Belajar,” ujar Rachmadi
Dalam kesempatan yang sama Wakil Asisten Teritorial Kasad (Waaster Kasad), Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M. mengungkapkan optimismenya atas kebermanfaatan program bimtek terhadap prajurit yang akan bertugas di perbatasan.
“Bimtek ini merupakan program yang tepat untuk belajar dan saling bertukar informasi tentang bagaimana teknik mengajar dan mentransfer ilmu kepada siswa sesuai dengan metode yang tepat. Kombinasi antara ilmu kemiliteran dan ilmu pengajaran yang diperoleh dari para narasumber Kemendikbudristek RI akan menambah kepercayaan diri para prajurit sekalian,” ucap Terry.
Pelaksanaan Bimbingan Teknis TNI AD Mengajar di Daerah 3T telah memasuki edisi ke-15. Pada tahun 2024 ini untuk pertama kalinya bimtek diikuti oleh lebih dari satu batalyon pada saat yang bersamaan dalam rangka memperluas kebermanfaatan program. Untuk menentukan peserta bimtek, Direktorat Guru Pendidikan Dasar melakukan seleksi dengan mempertimbangkan (a) kapasitas prajurit untuk menjadi tenaga pengajar; (b) pengetahuan dasar prajurit terkait pedagogik; serta (c) aspek kepribadian, sosial, dan motif prajurit untuk menjadi tenaga pengajar.
Akademisi Universitas Pendidikan Indonesia Dr. Cepi Triatna, M.Pd, selaku ketua tim narasumber bimtek, menyatakan seleksi peserta yang dilakukan berdampak positif pada pelaksanan kegiatan karena peserta jauh lebih siap untuk mengikuti proses pembelajaran jika dibandingkan dengan peserta Bimtek pada periode sebelum-sebelumnya.
Bimtek TNI AD Mengajar di Daerah 3T di Yonif 502 Ujwala Yudha ditutup dengan simulasi mengajar oleh 9 prajurit yang terpilih sebagai peserta terbaik bimtek. Simulasi tersebut berjalan menarik dengan melibatkan 20 siswa SD Negeri Kemantren 6 Jabung.