PG Dikdas, Singkawang – Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi dalam Proses Pembelajaran di Kelas Kepada Personel TNI AD Pada Satuan Pendidikan di Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T) Tahap 2 merupakan upaya peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan. Bimtek ini kali pertama dilaksanakan pada tanggal 11 s.d. 14 Maret 2019 di Yonif 600/Raider di Balikpapan dan Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati di Garut. Ada pun para personel TNI AD Yonif 600/Raider bertugas di Nunukan, sedangkan Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati bertugas di Malinau.
Bimtek tahap 2 merupakan bentuk kerja sama Kemendikbud dengan TNI AD dilaksanakan pada tanggal 5 s.d. 8 November 2019. Bimtek dilaksanakan di 2 lokasi secara bersamaan, yakni di Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti di Padang dan Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang di Singkawang. Dengan total jumlah peserta 900 orang personel TNI AD.
Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti dan Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang akan bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat. Selama Bimtek para tentara ini dibekali 5 kemampuan yaitu penguatan pendidikan karakter (PPK); bela negara; membaca, menulis, dan berhitung (calistung); kecakapan hidup; dan kepanduan. Ada pun narasumber dalam bimbingan teknis ini yakni widyaiswara dan dosen-dosen yang berpengalaman dan terlatih di bidangnya, dengan pola bimtek 40 jam.
“Perlu diingat kegiatan ini bukan untuk mengubah watak TNI yaitu menjaga perbatasan, menjaga keutuhan NKRI, tetapi adalah menambah wawasan, pengetahuan kepada para TNI untuk membantu dalam upaya peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan yang dimulai dari daerah perbatasan. Sehingga saudara-saudara kita yang ada di daerah perbatasan dapat merasakan dalam rangka peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di seluruh Indonesia,” kata Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Mamat kala penutupan bimtek tahap 2 di Yonif Raider 641/Beruang di Singkawang, Kalimantan Barat pada Jumat (8/11/2019).
Hasil evaluasi Bimtek tahap 1 serta TNI AD Mengajar di Malinau dan Nunukan menunjukkan siswa sangat antusias dalam menerima pembelajaran dari para personel TNI AD.
“Karena mereka sudah dibekali teknik-teknik mengajar untuk kelas tingkat dasar dan kelas tingkat tinggi untuk kelas 4,5,6 di Sekolah Dasar. Sangat bermanfaat sekali apabila kegiatan ini dilanjutkan untuk daerah-daerah perbatasan terutama di daerah Papua dan perbatasan daerah NTT. Semoga kerja sama ini dapat berlanjut. Yang paling utama adalah peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan dapat terwujud dengan kerja sama dengan TNI AD yang notabenenya di daerah-daerah perbatasan yang memang sangat kekurangan guru-guru,” jelas Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat PG Dikdas, Mamat.