Kemendikdasmen - Pangkalpinang, Kualitas pembelajaran di dalam kelas merupakan elemen penting untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul guna menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Guru memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk menjaga kualitas pembelajaran. Menjadi seorang guru tidak hanya di tuntut untuk menguasai materi dan strategi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan lebih dari itu guru juga harus memiliki kemampuan literasi yang baik.
Untuk mendukung hal tersebut, Direktorat Guru Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru melalui DIrektorat Guru Pendidikan Dasar menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengembangan Kompetensi Guru MIPA Berbasis Sains dan Teknologi Tahun 2024 Region 3 di Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung khusus untuk guru jenjang SMP, SMA, SMK, MTs, MA dengan mapel Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA .
Berbagai materi yang disampaikan antara lain terkait Literasi, numerasi dan sains dengan tim pengajar dari praktisi dan dosen ahli dari sejumlah Universitas.
Pada program bimtek ini tidak hanya menguatkan kompetensi professional guru untuk memahami, merancang kurikukulum dan kontekstual serta mengimplementasikannya akan tetapi juga kompetensi pedagogik guru untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui berbagai pembimbingan guna menumbuhkan nalar kritis peserta didik serta budaya literasi.
Menurut Sofie Dewayani, Ph.D. salah satu tim pengajar Literasi, guru mengenal berbagai buku nonteks dan media pembelajaran lain yang dapat menjadi inspirasi untuk mendukung proses pembelajaran yang meningkatkan kecakapan literasi peserta didik. Guru yang literat selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan mutakhir dan kebutuhan peserta didik.
“Guru Bahasa Indonesia perlu memiliki kebiasaan dan budaya membaca yang baik agar dapat memilihkan bacaan yang diminati peserta didik, memodelkan proses membaca, serta mencontohkan cara menanggapi bacaan.” tambah Sofie (Sabtu, 23/11).
Hasil dari Bimtek ini diharapkan adanya peningkatan dibidang literasi, penerapan materi yang telah diperoleh dalam proses pembelajaran serta guru-guru berperan aktif mengimbaskan materi pelatihan ke rekan sejawat baik di dalam kombel dalam sekolah maupun kombel antarsekolah.
Kedepannya adanya pendampingan setelah pelaksanaan BIMTEK dari DIrektorat dengan dukungan dari UPT (BBGP/BGP) diperlukan untuk memastikan penerapan materi literasi secara intensif dan ekstensif sehingga akan semakin banyak peserta didik yang meningkat kecakapan literasinya dan kualitas pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.
(Penulis: Yane, Editor: Amar)